Pages

Labels

Jumat, 08 Oktober 2010

Belajar Kecerdasan Spiritual dari Tukang Kayu (2)

Belajar Kecerdasan Spiritual dari Tukang Kayu (2)

By M. Suyanto, STMIK AMIKOM Yogyakarta
Orang tua yang memiliki anak penderita autis memang berat untuk mendidik dan mengobatinya. Kebanyakan anak autis adalah anak laki-laki karena tidak mempunyai hormon estrogen yang dapat menetralisir autismenya. Hormon testoteron yang dimiliki anak laki-laki justru memperparah keadaannya. Sebaliknya, anak perempuan mempunyai hormon estrogen, sehingga jika terserang autis, hormon tersebut mampu untuk menetralisirnya, maka sedikit sekali perempuan yang menderita autis. Autis memiliki sebaran yang lebar, mulai dari autis yang ringan sampai yang sangat berat. Penderita autis masih memungkinkan untuk sembuh, terutama autis yang ringan dengan terapi dini dan mengeluarkan racun atau logam berat yang ada dalam tubuh penderita autis. Penelitian dewasa ini juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, yang semakin memungkinkan kesembuhan bagi penderita autis.
Pada penderita autis terjadi autoimun pada tubuhnya, yang merugikan perkembangan tubuhnya sendiri karena zat-zat yang bermanfaat justru dihancurkan oleh tubuhnya sendiri. Imun adalah kekebalan tubuh terhadap virus atau bakteri pembawa penyakit. Sedangkan autoimun adalah kekebalan yagg dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri yang justru kebal terhadap zat-zat penting dalam tubuh dan menghancurkannya berakibat tubuh penderita menjadi alergi terhadap banyak zat yang sebenarnya sangat diperlukan dalam perkembangan tubuhnya. Penderita harus diet ekstra ketat dengan pola makan yang diselang-seling setiap minggu. Soalnya jika terlalu sering dan lama makan sesuatu bisa menjadikan penderita alergi terhadap sesuatu itu. Dengan demikian penderita autis harus ditangani secara medis, disiplin dan teratur. Meskipun perkembangannya sangat lambat, tetapi harus dilakukan, karena ketidaktaatan pada penanganan dapat mengakibatkan sia-sia apa yang telah dilakukan dalam waktu yang sangat cepat.
Pekerjaan mendidik dan mengobati anaknya bersama istrinya membuat tukang kayu tersebut, menjadi sangat berat, apalagi kalau masih dicemooh, dicari kesalahan dan dipojokkan. Beratnya penderitaan orang tua dari anak yang menderita autis, kadangkala dapat menyebabkan kehancuran keluarga. Kecerdasan spiritual yang tinggi saja yang menyebabkan keluarga itu dapat bertahan. Mereka menginginkan anaknya yang menderita autis dapat hidup mandiri, dapat berkarya dan berprestasi dengan baik serta dapat diterima di masyarakat. Orang tua meminta dukungan dari lingkungan seketarnya, bukan mengkritik, mencemooh dan mencari-cari kesalahan orang tuanya. Tukang kayu bersama istrinya selain mengobati anaknya, juga berusaha memberikan kasih sayang, melayaninya dengan kesabaran dan selalu berpasrah diri pada Tuhan. Mereka selalu berdoa atas kesembuhan anaknya.
Kasih sayang, kesabaran dan kepasrahan yang panjang tersebut menjadikan tukang kayu tersebut punya keahlian khusus pada bagian finishing, yang hanya dimilki sedikit orang. “Saya bekerja keras seperti ini Bu, hanya habis untuk mengobati anak saya” kata tukang kayu kepada istri saya dengan mata yang berkaca-kaca. “Bapak dan istri Bapak adalah manusia yang luar biasa” kata istri saya. Bapak Tukang kayu tersebut terdiam mengecamkan kata-kata dari istri saya dan menggores di dalam hatinya yang paling dalam sambil menahan air matanya yang akan keluar.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas pendapat anda..