Pages

Labels

Jumat, 08 Oktober 2010

Belajar Kecerdasan Spiritual dari Orang Kecil (3)

Belajar Kecerdasan Spiritual dari Orang Kecil (3)

By M. Suyanto

Pelajaran yang luar biasa dari seorang Bapak yang sederhana. Ternyata perkawinan itu tidak hanya memenuhi hawa nafsu, tetapi membutuhkan kecerdasan spiritual yang sangat tinggi, menempatkan perilaku suami mempunyai makna dihadapan istrinya atau sebaliknya. Kecerdasan spiritual yang tinggi membutuhkan pengorbanan yang besar, pengabdian yang besar dan menenggelamkan ego dalam-dalam.

Globalisasi dan kapitalisme yang menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, merupakan monster yang dapat memakan dirinya sendiri, membuat kecerdasan spiritual kita terkikis sedikit demi sedikit. Dari resensi buku yang ditulis istri saya berjudul All You Need Is Love and Other Lies About Marriage dikarang oleh John W.Jacobs. Begitu lemahkah ikatan perkawinan pada zaman sekarang? Pertanyaan itu muncul ketika hampir setiap hari kita mendengar berita perceraian yang menimpa para selebritis maupun yang terjadi pada masyarakat awam. Rasanya satu atau dua generasi yang lalu sangat takut, anti dan menggagap perceraian adalah dosa besar, khususnya untuk wanita. Sekarang jumlah perceraian hampir sama besarnya dengan jumlah perkawinan. Lantas apa penyebab semakin merapuhnya ikatan perkawinan?.

Banyak sudah buku buku tentang perkawinan yang ditulis oleh dan untuk wanita buku yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, akan tetapi buku tentang perkawinan yang ditulis oleh laki laki dan diperuntukkan untuk laki laki maupun wanita masih sangat jarang. John W.Jacobs penulis buku ini adalah psikiater yang sudah berpraktek dan melayani pasien pasiennya hampir 30 tahun. Kebetulan juga selain harus menghadapi masalah perceraian dengan pasien pasienya John juga mengalami masalah perceraian dengan istrinya sehingga dia bisa merasakan penderitaaan emosional dari perceraian yang tidak dapat dihindari.Walaupun begitu buku yang ia tulis bukan buku ilmiah atas penelitian perkawinan tetapi hanyalah rangkuman dari yang ia pelajari dan bekerja dengan ratusan pasangan dan individu.

Menurutnya ada beberapa point penting yang harus diketahui jika kita menginginkan perkawinan yang lebih baik dan hubungan yang bisa bertahan lama, yaitu kita harus waspada pada kekuatan sosial, sejarah dan bahkan biologi yang sangat kuat yang melemahkan perkawinan. Menurutnya kita tidak hanya membutuhkan bekal ketrampilan ketrampilan untuk membuat hubungan yang berhasil seperti bekal ketrampilan berkomunikasi, tetapi kita juga harusnya menyadari bahwa kita hidup dalam masyarakat yang penuh kebohongan tentang perkawinan, begitu banyak kesalah pahaman, mitos, dongeng yang sudah terlalu dalam tertanam dalam pikiran kita,dan tidak kita sadari sehingga kita jarang melihat perkawinan dengan pengharapan yang masuk akal. Sebagian besar penulis buku perkawinan menyatakan bahwa jika perkawinan yang tidak berhasil dilanjutkan atau terputus ditengah jalan itu semua kesalahan kita, masalah kita, dan kita harus bisa memperbaikinya. Sebaliknya, menurut pengamatanya banyak faktor penyebab hancurnya perkawinan tidak disebabkan oleh masalah emosional pribadi, tapi oleh faktor-faktor di luar diri kita yang kita tidak mengerti. Ketika masalahnya mulai, kita gagal mengetahui bahwa kekuatan-kekuatan yang menghancurkan ini masih mempengaruhi dan menyakiti hubungan kita. Kita memang harus belajar dari Bapak yang sederhana tersebut dalam bersikap terhadap istrinya. Rasulullah s.a.w. bersabda :”Sebaik-baik kamu semua adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarganya dan saya adalah yang terbaik di antara kamu semua ini terhadap keluargaku sendiri” (Tirmidzi).

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas pendapat anda..